OHIO - Seorang akademisi asal Amerika Serikat (AS), Herbert Richardson, belum lama ini mengumumkan penemuan sebuah buku harian setebal 400 halaman milik ajudan Adolf Hitler, Aldred Rosenberg.
Buku harian itu berisi tulisan mengenai kondisi orang-orang Yahudi dan lainnya selama Perang Dunia II.
Buku tersebut diketahui hilang sesaat setelah proses peradilan di Nurenberg pada 1946. Berbagai kalangan akademisi langsung melakukan pencarian buku tersebut selama kurang lebih 70 tahun.
Halaman demi halaman dalam buku harian tersebut ditulis tangan dalam bahasa Jerman yang belum sepenuhnya diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Di beberapa halaman, Rosenberg menulis buah pemikirannya mengenai kebijakan dan praktik Reich Ketiga yang sudah dia rembukkan dengan sang pemimpin NAZI.
"Buku dengan 400 halaman ini merupakan saksi bisu yang menceritakan kegelapan jiwa pada salah satu masa kelam sejarah manusia. Meski demikian, ini sangat penting karena selama ini tidak banyak yang terungkap tentang apa yang terjadi selama masa Holocaust (pembantaian keturunan Yahudi)," ujar Direktur Imigrasi dan Bea Cukai AS, John Morton, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/6/2013).
Rosenberg juga menjelaskan berbagai "pertemuan penting" dengan Hitler yang sering berpesan padanya, "Waktu Anda telah datang,"
"Kami menduga seorang jaksa bernama Robert Kempert sesaat setelah persidangan di Nuremberg telah menyelundupkan buku harian ini ke Amerika," ujar salah satu pejabat AS.
Di masanya, Kempner pernah diminta bantuan untuk mengungkap keberadaan Wannsee Protocol dalam sebuah konferensi pada 1942. Dalam konferensi itu, hadir pejabat NAZI untuk mengkoordinasikan pemusnahan orang Yahudi yang mereka sebut sebagai "Solusi Akhir".
Para ilmuwan menduga buku harian Rosenberg ditulis mulai musim semi 1936 hingga musim dingin 1944. Meski beberapa halamannya sudah sobek, tetapi buku ini menjadi salah satu kunci yang dapat memberikan pemahaman lebih mengenai sosok Adolf Hitler.
"Harapan kami dengan ditemukannya kembali buku ini dapat memberikan pemahaman yang berharga bagi sejarawan dan masyarakat luas," tutup Morton.
No comments:
Post a Comment