Friday, June 14, 2013

1942, Propaganda Anti-Yahudi Nazi Dimulai di Prancis

PARIS - Pada 29 Mei 1942, merupakan hari bersejarah bagi warga Yahudi di Prancis. Di hari itu pemimpin Nazi memerintahkan semua Yahudi di Paris untuk menggunakan bintang kuning, di sebelah kiri pakaiannya yang mereka kenakan.

Penggunaan lambang ini merupakan usulan dari Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels. Menurut History, Rabu (29/5/2013), Joseph Goebbels sudah memulai perburuan yang diakhiri dengan pembunuhan Yahudi, sejak awal Perang Dunia II.

Salah satu perkataan Goebbels yang paling terkenal mengenai Yahudi adalah, "Mereka (Yahudi) bukannya manusia tetapi binatang. Prosedur ini memang cukup barbar. Sebentar lagi keberadaan Yahudi akan habis."

Namun Goebbels bukannya yang pertama kali mengusulkan bentuk isolasi ini. Menurut sebuah media Prancis pada masa itu, "bintang kuning mungkin membuat warga Katolik merasa ngeri. Karena hal itu seperti mengingatkan kembali pada tradisi Katolik yang ketat".

Berdasarkan keterangan History Channel, sepanjang sejarah di wilayah miskin di Italia, warga Yahudi dipaksa untuk dipindahkan ke sebuah penampungan. Selama dipenampungan, mereka juga dipaksa untuk mengenakan entah topi berwarna kuning atau emblem bintang kuning.

Ditemukan Buku Harian Milik Ajudan Adolf Hitler

OHIO - Seorang akademisi asal Amerika Serikat (AS), Herbert Richardson, belum lama ini mengumumkan penemuan sebuah buku harian setebal 400 halaman milik ajudan Adolf Hitler, Aldred Rosenberg.

Buku harian itu berisi tulisan mengenai kondisi orang-orang Yahudi dan lainnya selama Perang Dunia II.

Buku tersebut diketahui hilang sesaat setelah proses peradilan di Nurenberg pada 1946. Berbagai kalangan akademisi langsung melakukan pencarian buku tersebut selama kurang lebih 70 tahun.

Halaman demi halaman dalam buku harian tersebut ditulis tangan dalam bahasa Jerman yang belum sepenuhnya diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Di beberapa halaman, Rosenberg menulis buah pemikirannya mengenai kebijakan dan praktik Reich Ketiga yang sudah dia rembukkan dengan sang pemimpin NAZI.

"Buku dengan 400 halaman ini merupakan saksi bisu yang menceritakan kegelapan jiwa pada salah satu masa kelam sejarah manusia. Meski demikian, ini sangat penting karena selama ini tidak banyak yang terungkap tentang apa yang terjadi selama masa Holocaust (pembantaian keturunan Yahudi)," ujar Direktur Imigrasi dan Bea Cukai AS, John Morton, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/6/2013).

Rosenberg juga menjelaskan berbagai "pertemuan penting" dengan Hitler yang sering berpesan padanya, "Waktu Anda telah datang,"

"Kami menduga seorang jaksa bernama Robert Kempert sesaat setelah persidangan di Nuremberg telah menyelundupkan buku harian ini ke Amerika," ujar salah satu pejabat AS.

Di masanya, Kempner pernah diminta bantuan untuk mengungkap keberadaan Wannsee Protocol dalam sebuah konferensi pada 1942. Dalam konferensi itu, hadir pejabat NAZI untuk mengkoordinasikan pemusnahan orang Yahudi yang mereka sebut sebagai "Solusi Akhir".

Para ilmuwan menduga buku harian Rosenberg ditulis mulai musim semi 1936 hingga musim dingin 1944. Meski beberapa halamannya sudah sobek, tetapi buku ini menjadi salah satu kunci yang dapat memberikan pemahaman lebih mengenai sosok Adolf Hitler.

"Harapan kami dengan ditemukannya kembali buku ini dapat memberikan pemahaman yang berharga bagi sejarawan dan masyarakat luas," tutup Morton.

Tak Simpan di Bank, Uang Wanita Ini Dimakan Rayap

BEIJING - Seorang wanita asal China kehilangan uangnya setelah semua uang taungannya dimakan rayap. Hal ini sontak membuat wanita itu terkejut.

Wanita yang tidak diketahui namanya itu mendapatkan uang sebesar 42 ribu poundsterling atau sekira Rp645 juta (Rp15.371 per Poundsterling) dari anak-anaknya enam bulan silam.

Seperti diberitakan Sky News, Kamis (13/6/2013), wanita itu tidak menyimpannya di bank, melainkan ia membungkusnya dalam kantong plastik dan disimpan di dalam laci kayu dirumahnya.

Wanita asal China Selatan ini sangat terkejut ketika mengetahui kalau semua uangnya sudah rusak ketika ia mengambil uang tersebut untuk membayar pekerja dekorasi di rumahnya.

Dalam keadaan panik, dia mengambil uang kertas yang telah rusak itu dan membawanya ke bank lokal dengan harapan bahwa mereka bisa memeriksa uang yang masih utuh.

Setelah beberapa pemeriksaan, bank berhasil memverifikasi uang yang masih utuh sekitar 35 poundsterling atau sekira Rp537 juta. Namun, wanita itu telah kehilangan 15 persen dari tabungannya.